Semua mata tetap pada rupiah Indonesia hari ini (04/09). Kemarin, mata uang Indonesia disusutkan 0,71 persen menjadi Rp 14,815 per dolar AS (Bloomberg Dollar Index), dan mengingat tekanan eksternal tetap tinggi rupiah diharapkan terus mengalami penurunan dalam waktu dekat. Upaya-upaya pemerintah mampu menghaluskan tren melemahnya rupiah, dengan demikian menghindari tiba-tiba merosot dengan mengajak besar yang dapat memicu panik. Tetapi untuk membalikkan tren saat ini Rupiah, ada tidak ada solusi jangka pendek.
Untuk banyak orang Indonesia rupiah pada dua dasawarsa rendah membawa kembali kenangan dari krisis keuangan Asia pada akhir tahun 1990. Itu adalah pengalaman yang traumatis sebagai krisis berevolusi dari krisis keuangan menjadi krisis sosial dan politik. Dan meskipun perekonomian Indonesia (dan khususnya industri perbankan negara) serta situasi politik yang berada di yang jauh lebih baik kondisi sekarang (sebenarnya mereka adalah dalam bentuk sehat sekarang, seperti situasi di tahun 1990-an), dengan melemahnya rupiah membuat banyak pembuat kebijakan, pengusaha dan "man biasa pada street" di Indonesia yang bersangkutan. Lokal importir dan eksportir Indonesia dilaporkan mengejar dolar AS dalam mengantisipasi lebih lanjut pelemahan rupiah dan ini menempatkan tekanan tambahan pada mata uang Indonesia. Bank Indonesia, bank sentral Indonesia, menegaskan bahwa itu campur tangan berat lagi pada hari Senin (04/09) dalam Valuta Asing dan pasar obligasi, sementara investor asing terus menjual aset Indonesia depan (yang diharapkan) kenaikan suku bunga di Amerika Serikat akhir bulan ini serta ketakutan penularan dari krisis di Turki dan Argentina. Sebelumnya, Bank Indonesia telah sudah menaikkan suku bunga suku bunga acuan oleh gabungan 125 basis poin dari 4.25 persen 5,50 persen (dalam kenaikan tingkat empat selama 3,5 bulan). Ini juga digunakan sejumlah besar cadangan devisa untuk mempertahankan nilai rupiah. Oleh karena itu, cadangan devisa Indonesia jatuh dari USD $132.0 miliar pada tahun 2018 Januari menjadi USD $118.3 miliar pada Juli tahun 2018 (bagian juga digunakan untuk melunasi utang luar negeri). Alat-alat lain yang telah diresmikan oleh Bank Indonesia yang swap Valuta Asing lindung nilai instrumen dalam 3 bulan, 6 bulan, dan 9 bulan tenor, dan suku bunga semalam antarbank acuan (IndONIA). Sementara itu, Bank Indonesia meningkat frekuensi swap Valuta Asing lelang dari Juli dalam upaya untuk meningkatkan likuiditas dalam sistem perbankan domestik di Indonesia, sementara juga mengambil langkah-langkah untuk menurunkan biaya hedging dengan volume Rupiah disuntikkan ke pasar bergelombang hampir 13-fold dalam sebulan. Sejauh tahun ini pasar negara berkembang telah berada di bawah tekanan yang berat dengan muncul pasar obligasi dan posting curam kerugian karena US Federal Reserve telah mengangkat suku bunga suku bunga acuan, sementara masih ada mendidih ketegangan perdagangan mata uang. Pertarungan Pemesanan kelemahan dipicu oleh Turki kekacauan politik dan ekonomi.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |