Seorang sapper Rusia telah terbunuh di wilayah Nagorno-Karabakh yang disengketakan, setelah sebuah alat peledak meledak selama upaya de-mining yang telah berlangsung sejak gencatan senjata yang ditengahi Moskow antara Armenia dan Azerbaijan.
Insiden itu terjadi pada hari Kamis di jalan di luar desa Shusha, dengan ledakan itu memberikan luka berat kepada petugas, kata Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Jumat. Petugas layanan menerima perawatan darurat di lokasi, tetapi menyerah pada luka-lukanya saat diangkut ke rumah sakit, kata kementerian. Sappers Rusia telah bekerja di Nagorno-Karabakh selama lebih dari sebulan, setelah Moskow menjadi perantara gencatan senjata antara Armenia dan Azerbaijan. Perseteruan selama beberapa dekade atas wilayah yang disengketakan meningkat menjadi perang pada awal September. Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, penjaga perdamaian Rusia dikerahkan ke daerah itu untuk memisahkan sisi dan mencegah provokasi. Sappers Rusia yang bekerja di Nagorno-Karabakh telah menjinakkan sekitar 7.800 alat peledak, membersihkan 218 hektar lahan, 92 kilometer jalan dan 423 bangunan, menurut pengarahan Jumat oleh militer. Lebih dari 40.000 orang telah dengan aman berhasil kembali ke rumah mereka di Nagorno-Karabakh melalui koridor Lachin, yang dijaga oleh penjaga perdamaian Rusia, katanya.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |