Masalah masih tertinggal seminggu sebelum pemilu serentak di Indonesia, dengan pemilih luar negeri yang tidak yakin apakah mereka dapat menggunakan hak mereka untuk memilih.
Komisi Pemilihan umum telah dijadwalkan 8 sampai 14 April untuk pemilih di luar negeri untuk melemparkan surat suara mereka. Komite Pemilihan luar negeri (PPLN) mengatakan ada tiga cara bahwa orang Indonesia dapat memberikan suara langsung di TPS, pemungutan suara dan pemungutan suara drop-Box. Penghitungan suara akan diadakan pada tanggal 17 April. Tetapi beberapa berada dalam gelap tentang hari pemungutan suara. MS Sringatin, seorang pekerja migran Indonesia di Hong Kong, mengatakan bahwa pada hari Minggu sore, dia belum terdaftar untuk pemilu mendatang. Dia bilang dia tidak tahu bagaimana dia akan berpartisipasi karena dia tidak menerima pemberitahuan meskipun telah terdaftar secara online. "Aku bukan satu-satunya yang mengalami ini. Banyak pekerja migran lainnya yang mengeluh tentang hal yang sama, "ujar MS Sringatin, yang juga merupakan koordinator jaringan pekerja migran Indonesia di Hong Kong. " kami telah mengeluh tentang masalah ini kepada PPLN dan perwakilan Indonesia tetapi mereka tidak datang dengan solusi apapun. " Seperti dia, MS Luky Setyarini, seorang insinyur perangkat lunak Indonesia yang tinggal di Bonn, Jerman, juga menghadapi rintangan dalam menjalankan hak untuk memilih karena kertas suara belum menghubunginya. MS Luky sudah terdaftar untuk memilih dan diberitahu bahwa dia harus melakukannya melalui surat. Namun, setelah Frankfurt PPLN mengumumkan bahwa mereka telah mendistribusikan semua surat suara, MS Luky dan keluarganya menemukan bahwa mereka belum menerima mereka. "Kami bertanya di PPLN dan perusahaan jasa pengiriman mengenai makalah tersebut tetapi mereka mengatakan bahwa makalah tersebut sudah dikirim ke alamat saya. Tidak seorang pun di rumah pernah bertemu dengan pemesan, apalagi mengambil kertas, "katanya. Dia menambahkan bahwa dia dan suaminya akan memeriksa layanan pengiriman gudang pada hari Senin untuk melacak kertas. "PPLN mengatakan saya terdaftar sebagai memiliki suara melalui surat, " katanya. Kepala PPLN Wajid Fauzi mengatakan kepada The Jakarta Post bahwa ia telah menerima laporan tentang kekurangan tersebut dan telah menginstruksikan Komite Pemilihan umum di luar negeri untuk "mengambil tindakan yang diperlukan sehingga tidak ada orang Indonesia yang kehilangan hak untuk memilih ". Komisi Pemilihan mengatakan pada hari Rabu bahwa pemungutan suara di luar negeri telah dimulai dengan lancar, dengan pemungutan suara yang dilemparkan di bagian dari Thailand, Yaman, Ekuador dan Panama. Di Singapura, pemilih terdaftar yang tinggal atau bekerja di Republik akan melemparkan surat suara mereka di Kedutaan besar Indonesia pada hari Minggu. Tentang 50 TPS akan disiapkan di kedutaan untuk menampung sekitar 127.000 pemilih terdaftar. Ada lebih dari 200.000 warga negara Indonesia yang tinggal atau bekerja di Singapura. Komisi Pemilihan adalah berharap bahwa partisipasi total untuk pemilihan ini akan meningkat menjadi lebih dari 50 persen, lebih tinggi dari Pemilu Presiden 2014, yang melihat antara 33 persen dan 35 persen. Partisipasi untuk pemilu legislatif, yang juga diadakan pada tahun yang sama, adalah 22 persen. "Diharapkan partisipasi akan lebih tinggi karena meningkatnya antusiasme karena pemilu mendatang akan menjadi pemilu simultan pertama di Indonesia," kata Mr Wajid.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |