Menyusul pemilihan legislatif yang diadakan pada hari Rabu, pendatang baru Partai Solidaritas Indonesia (PSI), yang diperjuangkan oleh banyak pemilih muda kelas menengah perkotaan, tampaknya akan gagal memenuhi ambang pemilihan yang diperlukan untuk mendapatkan kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.
Menurut perhitungan paling cepat, PSI, yang menyebut dirinya sebagai partai untuk milenium dan memiliki kehadiran media sosial yang kuat, telah memperoleh sekitar 2 persen suara. Undang-Undang Pemilihan Umum 2017 menetapkan bahwa partai-partai harus mendapatkan setidaknya 4 persen suara secara nasional untuk masuk ke DPR. "Kami telah berjuang sekuat tenaga. Kami tidak akan menyalahkan siapa pun. Anggota kami, eksekutif PSI, kandidat legislatif kami, telah bekerja keras siang dan malam untuk meyakinkan orang-orang," kata ketua PSI Grace Natalie dalam sebuah pernyataan pada Rabu malam. "Tetapi ini adalah keputusan rakyat melalui mekanisme demokrasi yang harus kita terima dan hormati." Dia mengatakan partai tidak menyesal dan berterima kasih kepada semua yang telah menyumbangkan uang dan waktu untuk upaya partai. "Saya meminta eksekutif dan kandidat legislatif untuk tidak menyerah dan terus menjaga suara kami," katanya. "Meskipun kami telah gagal melewati ambang parlemen di tingkat nasional, saya yakin bahwa banyak dari Anda memiliki kesempatan untuk mendapatkan kursi di DPRD [Dewan Legislatif Daerah] tingkat provinsi dan kota. Ini adalah modal politik yang harus kita mempertahankan." Dia mengatakan bahwa partai akan terus memperjuangkan kepentingan pemilihnya dengan bekerja sama dengan organisasi masyarakat sipil dan pers. "PSI akan sekali lagi menyapa orang-orang. Tidak dalam waktu lima tahun, tapi besok!" dia berkata. "Kami akan segera kembali!"
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |