Menjelang pengumuman Pilpres 2019, para anggota pasukan antiteror polisi Densus 88 Polri di depan sebuah toko seluler di Bekasi Utara, kota Bekasi di Jawa Barat setelah penggerebekan pada 9 Mei. (Antara / Risky Andrianto)
Pasukan antiteror Kepolisian Nasional Densus 88 menangkap tiga tersangka teroris di Sukoharjo dan Sragen, Jawa Tengah, pada hari Selasa. Tiga tersangka, diidentifikasi sebagai A, IH, dan AMF, diduga terhubung dengan anggota jaringan teroris yang sebelumnya ditangkap di Jawa Barat dan Jawa Timur. Tersangka teroris A, 25, ditangkap di Kecamatan Gumpang, Kartasura, Sukoharjo. Kepala lingkungan Gumpang, Nur Alim, mengatakan A bukan penduduk di sana tetapi berasal dari Magelang, Jawa Tengah. Dia mencari nafkah dengan menjual minuman tradisional dan menjalankan restoran di sebelah rumahnya. Kapolres Sukoharjo Adj. Sr. Comr. Iwan Saktiadi membenarkan penangkapan itu. "Setelah A ditangkap, kami diminta untuk membuat cadangan keamanan karena tim Densus 88 akan mencari tempat itu," kata Iwan. Dua tersangka teroris lainnya yang diidentifikasi sebagai IH dan AMF ditangkap di Sragen. IH berasal dari Karanganyar, Jawa Tengah, sedangkan AMF berasal dari Tasikmalaya, Jawa Barat. “Ada penangkapan pada [Selasa] pagi,” kata Kepala Polisi Gemolong, Ajun. Kawan I Ketut Putra berkata Rabu. Kepala Kepolisian Daerah Jawa Tengah Insp. Jenderal Rycko A. Dahniel mengatakan Densus 88 telah menangkap delapan tersangka teroris di Sragen, Sukoharjo, Magelang, Grobogan, dan Semarang. "Mereka semua adalah pendatang baru, bukan penduduk di lokasi penangkapan masing-masing," kata Rycko. Dia meminta orang untuk berhati-hati terhadap pendatang baru di lingkungan masing-masing.
0 Comments
Leave a Reply. |
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. Archives
February 2021
Categories |